Produk jadi yang telah dipindahkan dari bagian produksi ke gudang, selanjutnya akan dijual, ciri khas pencatatan pada saat terjadi penjualan di metode fisik adalah pencatatan cukup satu kali dilakukan yaitu mencatat transaksi penjualan baik itu tunai maupun kredit, berbeda dengan metode perpetual yang melakukan pencatatan sebanyak dua kali pada saat penjualan.
Jadi pada metode fisik ketika terjadi penjualan hanya dapat mengetahui besarnya nilai penjualan dan kas yang masuk atau piutang yang timbul, sehingga pencatatan akan tampak seperti contoh dibawah ini :
4 Desember 2009 Â Â Â Â : Diterima per kas atas penjualan produk jadi senilai 10.500.000
Maka Jurnalnya :
Dari jurnal diatas harga pokok penjualan produk yang terjual tidak dapat diketahui saat itu juga dan ini pun merupakan ciri khas metode fisik. Lalu bagaimana untuk mengetahui harga pokok penjualan ? pada metode fisik harga pokok penjualan hanya dapat diketahui pada akhir periode dan dihitung dengan bantuan rumusan seperti dibawah ini :
Harga pokok penjualan tersebut setelah diketahui, pada akhir periode harus ditutup ke perkiraan ikhtisar dengan jurnal penutup.
Dan untuk mengetahui laba atau rugi maka pada akhir perode dihitung dan dilaporkan dalam laporan rugi laba. Adapun bentuk umum laporan rugi laba perusahaan manufaktur untuk metode fisik adalah sebagai berikut :